Wujudkan Ekonomi Sirkular, Universitas Paramadina Latih Pengrajin Ibu Rumah Tangga Untuk Mengolah Tutup Botol dan Saset Kopi Jadi Produk Estetis

Jakarta, 14 Oktober 2025 — Universitas Paramadina kembali melanjutkan komitmennya dalam mendukung ekonomi sirkular melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan melaksanakan pelatihan ketiga dan terakhir bertema “Kreasi Daur Ulang Tutup Botol dan Anyaman Plastik Saset One Time Use” bagi kelompok ibu-ibu pengrajin Rasyid di Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah Program Pengabdian Masyarakat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2025 dengan tema “Pengembangan Desain Model Bisnis Kolaboratif Ekonomi Sirkular melalui Pemberdayaan Daur Ulang Plastik”, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengrajin dalam mengolah limbah plastik menjadi produk bernilai tambah dan estetis.

Sebanyak 24 ibu-ibu pengrajin mengikuti pelatihan yang diselenggarakan pada Selasa, 14 Oktober 2025, dengan semangat tinggi untuk mempelajari teknik baru dalam pengelolaan tutup botol plastik dan pemanfaatan limbah saset sekali pakai. Melalui bimbingan tim dosen dan fasilitator, peserta dilatih memadukan material daur ulang tersebut menjadi karya fungsional dan menarik.

Luaran dari kegiatan ini adalah tiga produk baru hasil inovasi peserta, yaitu tatakan gelas, wadah peralatan meja makan (sendok dan garpu), serta tempat tisu. Ketiga produk ini menunjukkan bahwa limbah plastik dapat diolah menjadi barang yang tidak hanya berguna, tetapi juga memiliki nilai estetika dan potensi ekonomi.

“Pelatihan ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan pemberdayaan yang kami lakukan sepanjang tahun 2025. Kami ingin menunjukkan bahwa dengan pendekatan kreatif, limbah rumah tangga seperti tutup botol dan kemasan kopi sekali pakai bisa menjadi produk bernilai jual tinggi,” ujar Adrian Wijanarko, perwakilan Universitas Paramadina.

 

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Ibu Marwiyah, menyampaikan antusiasmenya setelah mengikuti kegiatan ini. “Kami senang sekali bisa belajar membuat kerajinan baru dari bahan yang sebelumnya kami anggap sampah. Hasilnya cantik, dan kami jadi yakin bisa menjual produk kami sendiri,” ujarnya.

 

Kegiatan ini menandai langkah penting dalam penguatan kapasitas pengrajin Rasyid, yang kini semakin siap mengembangkan usaha berbasis ekonomi sirkular. Universitas Paramadina berharap pelatihan semacam ini dapat terus diperluas ke wilayah lain, sehingga lebih banyak komunitas masyarakat yang berdaya melalui kreativitas dan inovasi ramah lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *